Selasa, 15 Mei 2012

KREATIVITAS NEGERI KINCIR ANGIN: INOVASI TIADA HENTI





Siapa yang tidak mengenal negeri kincir angin? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi mendengar julukan tersebut. Belanda dikenal dengan berbagai julukan karena hasil kreativitasnya menjadi role mode bagi negara lainnya. Dilihat dari berbagai sektor, Belanda terbilang unggul. Lihat saja dari bidang pendidikan, Belanda menghasilkan tokoh-tokoh hebat peraih Nobel yang mendunia khususnya di bidang science dan seni. Penerima penghargaan Nobel di bidang fisika antara lain diserahkan kepada Pieter Zeeman dan Hendrik Lorentz pada tahun 1902, Grerdus’t Hooft dan Martinus Veltman untuk penemuannya pada tahun 1999, “elucidating the quantum structure of electroweak interactions in physics”, Andre Geim pada tahun 2010. Dalam bidang seni, Belanda juga mempunyai tokoh kelas dunia, khususnya di bidang seni lukis seperti Rembrant dan Van Gogh. Melihat bangsa Belanda yang begitu banyak menghasilkan para Nobelis, saya jadi berpikir kapan Indonesia bisa mengikuti jejak Belanda tersebut? 

Kreativitas bangsa Belanda tidak terlepas dari hal yang paling mendasar di negeri tersebut, yaitu pendidikan. Suplemen kreativitas bagi bangsa Belanda merupakan “asupan bergizi” penting di dalam pendidikan mereka. Sistem pengajaran di Belanda mengedepankan kebebasan berpendapat dan kebebasan berkreasi sehingga mahasiswa-mahasiswanya dapat mengembangkan ide dan mengaplikasikannya. Di samping itu, program-programnya mendorong mahasiswa untuk lebih interaktif  dan aktif dalam hal individu maupun dalam kerja sama tim. Kelebihan sebagian besar sistem pendidikan Belanda adalah bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris, sehingga Belanda cocok bagi mahasiswa yang memiliki orientasi Internasional karena dapat mengembangkan cara berpikir terbuka tanpa adanya hambatan bahasa.

Berdasarkan hasil laporan tahun 2005 yang dilakukan oleh Global Higher Education Ranking, Belanda ditempatkan di peringkat ketiga sebagai negara yang memberikan dana bantuan di bidang pendidikan terbesar dan peringkat pertama sebagai negara yang memiliki aksesibiltas tinggi, masyarakat manapun dari berbagai latar belakang dapat dengan mudah mengenyam pendidikan. Ini semakin membuktikan bahwa mutu pendidikan Belanda di mata Internasional telah diakui selain dari kemudahan mengenyam pendidikan bagi siapa pun, Belanda juga mengedepankan sistem pendidikan yang menelurkan inovasi-inovasi di berbagai bidang khususnya dalam bidang teknologi yang saat ini maju pesat.

Rahasia keberhasilan bangsa Belanda adalah memiliki pemikiran yang kompetitif. Mereka selalu mencari cara agar menjadi bangsa yang nomor satu. Untuk itu, mereka selalu berinovasi dengan bekal yang mereka miliki yaitu kreativitas, tentu tidaklah mustahil jika Belanda dapat menduduki peringkat pertama sebagai bangsa yang inovatif. Baru-baru ini, Belanda kembali membuktikan kreativitasnya dengan menduduki peringkat ke-14 dari 38 negara yang diikutsertakan dalam Global CleanTech Innovation Index 2012.
 
Bangsa Belanda sangat peduli dengan kelestarian lingkungan. Mereka berlomba-lomba menghasilkan inovasi baru dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan. Di tengah-tengah orang yang masih menyuarakan isu global warming, justru bangsa Belanda selangkah lebih maju dengan menghasilkan produk ramah lingkungan dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Di tengah hebohnya transportasi modern, masyarakat Belanda justru setia dengan sepedanya. Di Belanda, sepeda merupakan alat transportasi umum yang digunakan hampir sebagian besar penduduk disana. Bahkan, ada penemuan terbaru yaitu sepeda kargo, Vracht fiets, yang memiliki fungsi sebagai angkutan jasa antarbarang yang dimodifikasi sedemikian rupa. Penemuan ini dimaskudkan untuk mengurangi polusi udara


Inovasi sepeda Belanda, Vracht fiets

Dari daya kreativitas bangsa Belanda yang berhasil menelurkan karya-karya yang inovatif tiada henti, menjadi sebuah inspirasi berharga bagaimana sebuah bangsa dapat maju dengan pola pikir yang sederhana namun menggunakan teknik dan metode yang terdepan. Ayo berkreasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar