Beberapa bulan ini, saya
sering mendapat informasi baik dari laman, media cetak, maupun televisi tentang
promosi pariwisata Indonesia yang mengusung jargon 'Wonderful Indonesia' yang
merupakan program dari Visit Indonesia. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pun
melakukan "ekspansi"-nya di dunia maya. Tampaknya, dunia
pariwisata Indonesia sudah bangun dari tidurnya. Industri pariwisata kembali bergairah.
Tempat-tempat yang asing didengar kini mencuat dan menjadi primadona bagi para
pelancong dari dalam maupun luar negeri. Objek wisata semisal Raja Ampat, Pulau
Komodo, Labuan Bajo, Morotai, dan masih banyak lagi objek wisata lainnya pun kini
tersohor di telinga para pecinta jalan-jalan. Ini tentu menjadi sebuah
keuntungan bagi daerah yang wilayahnya menjadi spot promosi pariwisata di
Indonesia. Melihat peluang menggiurkan, kini, setiap daerah pun membuat program
pariwisata di daerahnya masing-masing. Sebut saja Provinsi Aceh yang mengusung ‘Visit
Aceh 2013’ sebagai promosi pariwisatanya, Jawa Barat dengan ‘Visit Jawa Barat
2013’, Morotai dengan ‘Sail Morotai’ dan masih banyak lagi program pemerintah
daerah lainnya sebagai cara menaikkan popularitas potensi pariwisatanya.
Tentu ini sebuah
kabar yang menggembirakan bagi pelancong karena pilihan untuk berlibur semakin
beragam. Kalo dulu yang diingat hanyalah Bali saja sebagai tempat pariwisata,
kini tentu kita sadar bahwa Indonesia bukan hanya Bali, melainkan
Sabang-Merauke, Miangas-Pulau Rote. Semangat mengenalkan sadar pariwisata
Indonesia pun mulai mewabah di kalangan pencinta jalan-jalan. Mulai dari
milis-milis dan media sosial, objek wisata Indonesia mulai digandrungi. Melihat
animo yang begitu tinggi tentu ini menjadi angin segar untuk perkembangan
pariwisata Indonesia. Tapi, apakah animo seperti ini diimbangi dengan kemapanan
pariwisata itu sendiri? Pemerintah tentunya sadar bahwa promosi wisata tidak
hanya sekadar menampilkan gambar pemandangan yang indah dan menyebarluaskannya
begitu saja. Tapi, ada tindak lanjut sebelum dan sesudah promosi itu bergulir. Mulai
dari pengembangan dan perawatan infrastruktur pariwisata, peningkatan aspek keamanan, kemudahan akses
transportasi serta kemudahan dan
kenyamanan lainnya yang didambakan pengunjung.
Yang diperlukan
untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia rasanya tidak hanya sekadar promosi,
tapi perhatian pemerintah untuk lebih serius mengelolanya. Apabila dibandingkan
dengan negara-negara di Asia Tenggara
lainnya tentu Indonesia masih terbilang cukup rendah dalam
menarik pengunjung wisatawan. Berdasarkan
World Economic Forum ‘The ASEAN Travel &
Tourism Competitiveness Report 2012’, Indonesia menempati posisi kelima
di Asia Tenggara di bawah Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam
dilihat dari berbagai aspek keunggulan pariwisatanya. Dibandingkan keempat negara
kecil tersebut, mestinya Indonesia bisa lebih unggul karena objek wisata yang
lebih beragam. Namun, kenapa posisi Indonesia berada di bawah negara-negara
tersebut? Mungkin Anda mempunyai jawaban sendiri untuk pertanyaan tersebut.
Yang
pasti Indonesia mesti berbenah dari segi kekurangannya sehingga animo
pariwisata Indonesia tidak hanya gencar dalam promosinya, tapi juga gencar akan
kemapanan. Tidak mustahil nantinya Indonesia akan menggantikan posisi peringkat
pertama se-Asia Tenggara. Kita tunggu saja, kapan pariwisata Indonesia menjadi lebih
mapan.
Kak mau tanyak cara memasukkan gambar png ke blog gmn ya ?
BalasHapusseperti gambar di atas.
Trims..